Sejarah Atalanta Bergamo di Liga Champions musim ini harus dibayar sangat mahal. Pasalnya, pertandingan melawan Valencia pada leg pertama babak 16 besar di Stadio San Siro, Milano, 19 Februari 2020, disinyalir menjadi penyebab mewabahnya Covid-19 di Italia dan Spanyol.
Pada hari bersejarah tersebut, Italia belum mengenal Covid-19 karena kasus pertama baru ditemukan pada 20 Februari 2020 ketika seorang pria berusia 38 tahun memeriksakan diri ke rumah sakit di Codogno, Lombardia. Kota itu hanya berjarak beberapa km dari Bergamo. Tiga hari setelah laga Atalanta versus Valencia di Milano, satu nyawa terenggut akibat Virus Corona.
"Pertandingan itu merupakan bom biologis. Saat itu, kami sama sekali tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Jika virus itu mulai merebak, sekitar 40 ribu suporter yang datang ke San Siro sudah pasti terinfeksi," ujar Walikota Bergamo, Giorgio Gori, dilansir Marca.
Atalanta harus memainkan semua pertandingan kandang Liga Champions di Milano karena stadion kandang di Bergamo tidak memenuhi syarat yang ditetapkan UEFA. Akibatnya, ribuan pendukung Atalanta hijrah ke Milano dengan berbagai alat transportasi yang ada. Dampaknya, ketika ada orang yang terinfeksi dan hadir di San Siro, maka sangat wajar jika Bergamo pada akhirnya menjadi pusat penyebaran Covid-19 di Negeri Pizza.
"Banyak sekali yang menyaksikan pertandingan itu. Mereka datang secara bergerombol dan banyak sekali kontak fisik yang terjadi. Virus itu pasti menyebar dari satu orang ke orang-orang lain dari Milano ke Bergamo dan selanjutnya menginfeksi seluruh Italia," tambah Gori.
Analisis itu semakin masuk akal karena setelah Italia, Spanyol menjadi negara Eropa selanjutnya yang mengalami pandemi Covid-19 paling parah. Bahkan, salah satu pemain Valencia, Ezequiel Garay, dipastikan menjadi pesepak bola La Liga pertama yang terjangkit virus yang berasal dari Wuhan, China, tersebut.
"Awalnya, banyak sekali informasi (tentang Covid-19). Tapi, kami meremehkannya. Kami pikir itu adalah flu biasa dan kami bisa melanjutkan pertandingan secara normal. Mengizinkan memainkan laga tersebut sebenarnya sangat berbahaya. Tidak ada pengecekan (kesehatan) . Semuanya sangat santai. Saya pikir situasi di Bergamo saat ini ada hubungannya dengan laga tersebut," ungkap Alejandro Gomez selaku kapten La Dea, dikutip Football Italia.
"Kota kami memiliki penduduk 120 ribu jiwa dan saat pertandingan ada 45 ribu penonton. Meski tidak bermain di kota kami, suporter berbondong-bondong ke Milanio. Saya rasa cukup masuk akal jika pada akhirnya situasinya menjadi sangat buruk," tambah Gomez.
Atalanta menghadapi Valencia pada leg pertama berakhir dengan kemenangan 4-1. Lalu, pada pertemuan kedua di Estadio Mestalla, 10 Maret 2020, La Dea kembali menang. Skornya, 4-3. Atalanta lolos ke perempat final setelah meraih kemenangan agregat 8-4. (*)