Persib Bandung harus bekerja lebih keras untuk bisa lolos dari babak delapan besar Piala Indonesia. Ezechiel N’Douassel dkk harus menang minimal 1-0 saat mendapatkan giliran menjamu Borneo FC di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (4/5/2019).
Kemenangan sangat dibutuhkan karena pada laga perdana di markas Pesut Etam di Stadion Segiri, Samarinda, pekan lalu, Persib memang dipaksa menyerah 1-2. Meski kalah, satu gol Maung Bandung lewat sundulan N’Douassel sedikit membantu usaha para pemain lainnya untuk lolos ke fase selanjutnya.
Selain itu, Persib juga punya catatan apik di laga terakhir saat menjamu Borneo. Pertemuan tersebut terjadi di persaingan Liga 1 musim lalu. Menjamu tim yang kala itu masih ditukangi Dejan Antonic, Maung Bandung mampu tampil sangat solid untuk mengakhiri pertarungan dengan skor 3-1.
N’Douassel juga menjadi aktor utama kemenangan Persib pada pertandingan tersebut. Striker kelahiran N’Djamena, Chad, 31 tahun silam itu, berhasil mencatatkan dua gol. Adapun satu gol tambahan tim berkostum biru tersebut dicetak Jonathan Bauman yang musim ini sudah hengkang ke Kedah FA di Liga Malaysia.
Namun, diluar catatan postif pada laga kandang terakhir, di laga kontra Borneo, Persib dipastikan tak lagi diperkuat Miljan Radovic. Juru taktik yang juga mantan punggawa Maung Bandung itu resmi didepak dan digantikan eks pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts. Pergantian dilakukan satu hari sebelum duel kontra Pesut Etam dilaksanakan.
Pergantian Radovic ke Alberts memang tak terlalu mengejutkan. Hasil buruk yang didapat Persib di ajang pramusim, terutama Piala Presiden, membuat desakan untuk mengganti sosok pelatih berusia 43 tahun tersebut memang deras mengalir. Radovic pun menjadi pelatih kedua yang di depak sebelum kick-off Liga 1 musim ini.
Namun, apakah Alberts akan langsung turun menemani anak-anak asuhnya berlaga saat menjamu Borneo? Ataukah aura positif langsung datang ke kubu Perib? Belum tentu juga, meski Alberts memiliki segudang catatan positif sebagai salah satu pelatih asing terbaik di kompetisi tertinggi Indonesia. Prestasi terbaiknya, sukses mengantar Arema FC menjadi juara Indonesia Super League 2009/2010. Berikutnya, membawa Singo Edan menjadi runner-up Piala Indonesia 2010.
Untuk musim lalu, pelatih kelahiran Amsterdam tersebut hampir membawa PSM menjadi kampium Liga 1. Sayang, Alberts tidak mampu mengulang kesuksesan bersama Arema setelah Persija Jakarta akhirnya keluar sebagai juara. Dramatisnya, PSM hanya berselisih satu poin saja di akhir klasemen. (*)