Keberhasilan Lionel Messi meraih gelar Pemain Terbaik FIFA 2019 mengundang kontroversi. Pemain Barcelona asal Argentina itu dinilai tak melakukan perubahan berarti sepanjang tahun ini. Banyak yang menyalahkan mekanisme voting sebagai penyebab terpilihnya La Pulga mengalahkan pemain-pemain yang memiliki prestasi lebih mengkilat.
Messi meraih gelar prestisius pertamanya sebagai Pemain Terbaik FIFA atau yang dikenal sebagai The Best setelah mengumpulkan 46 suara dari para kapten dan pelatih tim nasional di seluruh dunia. Mantan siswa SSB Newell’s Old Boys itu mengalahkan Virgil van Dijk (38 suara) dan Cristiano Ronaldo (36 suara). Van Dijk sebelumnya telah memenangkan Pemain Terbaik Eropa 2018/2019.
Walau dinobatkan sebagai pemain terbaik, Paul Merson selaku pengamat sepak bola di Inggris menilai Messi tak melakukan perkembangan apapun pada 2018/2019. La Pulga memang berhasil membawa Barcelona mendominasi La Liga, tapi gagal di Copa del Rey dan Liga Champions.
Merson tak menepis Messi meraih Sepatu Emas Eropa 2018/2019 setelah mencetak total 51 gol dari 49 laga di semua kompetisi. Namun, torehan itu belum selayaknya membuat La Pulga ditahbiskan sebagai pemain terbaik. Menurut Merson, Messi hanya jalan di tempat karena torehan itu selalu dilakukannya setiap musim. La Pulga pun tak mencapai level baru atas kegagalan Barcelona di Copa del Rey, Liga Champions, dan Copa America.
“Ini seperti lelucon ketika menobatkan Messi sebagai pemain terbaik. Messi tak menjalani tantangan berat musim lalu. Berapa banyak gol yang dia dapatkan melawan Deportivo Alaves? Bagi saya, itu lelucon sejati,” papar Merson, dikutip Sky Sports.
Merson menuding ada skenario yang dijalani FIFA dengan pemberian gelar tersebut. Apalagi, Messi sudah tiga musim beruntun belum mendapatkan supremasi itu. Ronaldo meraih dua gelar dan Luka Modric merebutnya tahun lalu.
Berbeda dengan Van Dijk. Bek asal Belanda itu dianggap mengalami kemajuan pesat, baik saat membela Liverpool maupun De Oranje. Mantan pemain Southampton itu membawa The Reds meraih titel Liga Champions. Dia juga membawa De Oranje finish sebagai runner-up Nations League. “Van Dijk juga tampil bagus di Premier League. Saya pikir hanya Van Dijk yang telah memberikan peningkatan sepanjang tahun ini,” cetusnya.
Tentang komentar miring di media, Messi tak berkelit menyikapinya. La Pulga beranggapan gelar itu berkat kontribusi seluruh rekan-rekannya, baik di Barcelona maupun tim nasional Argentina. “Gelar ini adalah bentuk dari kerja keras. Saya telah melakukan itu sepanjang tahun dan saya ingin mempersembahkan ini untuk rekan dan keluarga saya,” timpal Messi, dikutip Marca. (*)