Liverpool boleh senang karena belum terkalahkan di fase grup Liga Champions musim ini, tapi fakta itu mengalami benturan ketika berjumpa tuan rumah Atalanta Bergamo di Gewiss Stadium, Rabu (4/11/2020) dinihari WIB.
Pemicunya adalah rekor kurang apik
Juergen Klopp selama membawa Liverpool sowan ke tanah Italia. Saat ditunjuk menangani The Reds sejak 2015, Klopp selalu gagal membawa pulang kemenangan.
Opta mencatat Liverpool selalu tumbang dalam tiga lawatan mereka saat dilatih Klopp, seperti menyerah saat berjumpa AS Roma di Olimpico Roma, 2-4, pada Mei 2018. Kemudian, dua kali takluk dari SSC Napoli di San Paolo. Pertama saat menyerah 0-1 pada Oktober 2018, kemudian dipermalukan 0-2 pada September 2019.
Fakta itu jelas mengkhawatirkan para pendukung Liverpool jelang pertarungan di Gewiss Stadium. Namun, Klopp tetap realistis menyikapi laga penting tersebut. Pelatih asal Jerman itu menilai tim asuhannya punya potensi besar mengemas kemenangan dan bukan percaya terhadap takhayul. “Perjalanan kami sebelumnya tak menghalangi ambisi kami terus menggapai kemenangan,” ujar Klopp, dilansir Daily Mail.
Akan tetapi, Klopp tetap memuji kualitas lawan yang bakal dihadapi The Reds. Pelatih berusia 53 tahun itu menganggap Atalanta punya determinasi bagus dalam bermain. La Dea juga dinilai Klopp selalu menunjukkan penampilan 100%.
Dasar itu pula yang membuatnya selalu mengingatkan Mohamed Salah dkk selalu siap menghadapi tekanan. “Permainan efektif selalu kami harapkan, karena sulit menghadapi permainan terorganisir yang selalu diperlihatkan Atalanta,” imbuhnya.
Sementara Gian Piero Gasperini berupaya keras melanjutkan tren buruk Klopp bersama pasukannya. Mantan pelatih Internazionale Milano itu memiliki keyakinan tinggi merujuk performa impresif La Dea sejauh ini. (*)