Ada banyak cara dilakukan para pemain belakang untuk menghentikan penyerang lawan yang berstatus bintang tanpa perlu berlaku kasar. Salah satu contoh unik pernah dikerjakan Jose Gimenez ketika mengawal Radamel Falcao pada laga Uruguay versus Kolombia.
Kisah itu terjadi pada 2013 ketika Gimenez menjaladi debut bersama La Celeste. Kebetulan, lawannya Los Cafeteros. Saat itu, dirinya tampil pada pertarungan Kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona CONMEBOL. Bek yang saat itu baru bergabung dengan Atletico Madrid tersebut menggantikan Diego Godin, yang tidak bisa merumput karena cedera.
Sebagai pemain debutan dan harus menjaga salah satu striker paling menakutkan di Amerika Selatan, nyali Gimenez ternyata tidak ciut. Justru, pemuda kelahiran Toledo, 20 Januari 1995, itu dipuji karena membuat El Tigre mati kutu. "Saya harus mengucapkan selamat karena dia membuat saya gila. Saya tidak bisa fokus," ujar Falcao dalam sebuah kesempatan, dilansir Sport Bible.
Falcao menjelaskan, Gimenez tidak menempelnya terlalu ketat. Dia juga tidak bermain kasar atau melakukan hal-hal yang memancing emosinya. Penyerang yang sekarang berseragam Galatasaray tersebut hanya diajak berbicara dengan diberikan pertanyaan-pertanyaan konyol.
"Dia bertanya merek mobil yang saya naiki. Belum selesai saya jawab, dia bertanya lagi apakah September menggunakan huruf P atau tidak. Beberapa saat kemudian dia kembali menanyakan kenapa bendera Kolombia, Ekuador, dan Venezuela memiliki warna yang sama. Dia membuat saya sibuk. Dia benar-benar membuat konsentrasi saya pudar," ungkap Falcao.
"Keakraban" yang coba ditimbulkan Gimenez saat berjumpa Falcao berakibat sangat fatal bagi Kolombia. Pasalnya, Uruguay mampu memetik kemenangan 2-0. Falcao juga gagal mencetak gol. Itu menjadi dua laga beruntun dilalui Falcao tanpa gol setelah di laga melawan Ekuador juga mandul.
"Setelah pertandingan dia mengatakan dirinya gugup karena menjalani debut untuk Uruguay sehingga tidak bisa berhenti berbicara dan mengajak saya ngobrol. Tentu saja itu merugikan saya. Namun, saya senang dengan dirinya. Apalagi, pertanyaannya tentang September itu dimaksudkan karena dia ingin membuat tato debutnya di timnas," tambah Falcao.
Pada tahun tersebut, Falcao baru saya meninggalkan Atletico untuk membela Monaco. Dari AS Monaco, dirinya sempat dipinjamkan ke Manchester United dan Chelsea sebelum hijrah ke Turki. Sementara Gimenez masih betah berseraga Los Colchoneros. Hingga lockdown di Spanyol, dia sudah bermain 120 kali di la Liga. (*)