Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia merayakan ulang ke-90 pada 19 April 2020 dalam suasana duka terkait pandemi Virus Corona. Meski sudah uzur, otoritas tertinggi sepak bola Indonesia itu ternyata minim prestasi. Jangankan level dunia, untuk Asia Tenggara saja masih jauh panggang dari api. Yang terbaru, Indonesia hancur lebur di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Statistik menunjukkan, tidak ada gelar juara ajang resmi yang diraih tim nasional binaan PSSI di level senior selama kurang lebih 30 tahun. Bahkan, dalam kurun satu tahun terakhir, peringkat Indonesia di FIFA justru terus menurun. Pada Februari 2019, Indonesia bercokol di posisi 159 dari 211 negara. Kemudian, pada bulan ini berada di urutan 173.
Posisi tersebut berarti Indonesia sama dengan Kamboja dan berada di belakang Singapura (157), Malaysia (154), Myanmar (136), Filipina (124), Thailand (113), serta Vietnam (94). Pasukan Merah-Putih hanya unggul dari Laos (188), Brunei Darussalam (191), dan Timor Leste (196).
Catatan terbaik Indonesia di Daftar Peringkat FIFA ada pada September 1998. Kala itu, skuad Garuda menghuni posisi 76 berkat penampilan membanggakan saat lolos ke fase akhir Kualifikasi Piala Dunia 1998 zona Asia. Indonesia juga sempat menyentuh peringkat 120 pada 2009. Setelah itu, tim yang dibina PSSI terus mengalami penurunan signifikan hingga titik terendah 191 pada 2015. PSSI juga pernah dibekukan FIFA karena berbagai keributan yang ditimbulkan pengurusnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, PSSI hanya bisa menjadi runner-up Piala AFF 2010 dan 2016. Lalu, medali perak pada tiga SEA Games (2011, 2013, 2019). Ada lagi perunggu SEA Games 2017. Sementara untuk kategori junior, timnas U-19 berhasil menjuarai Piala AFF U-19 2013, Piala AFF-U16 2018, dan Piala AFF U-22 2019.
Pada pernyataan resminya di situs PSSI, Mochamad Iriawan selaku ketua umum memaparkan bahwa ulang tahun PSSI kali ini dilakukan dalam suasana penuh keprihatinan. Virus Corona yang menghantam banyak negara membuat berbagai sektor merasakan pukulan besar, tak terkecuali sepak bola.
"Kompetisi kita hentikan sejak pertengahan Maret. Pemusatan latihan timnas juga kita tunda demi upaya memutus mata rantai penyebaran Virus Corona. Kita akan berjuang dan berusaha untuk memenangkan pertandingan yang sulit ini," ujar Iwan Bule.
Lebih lanjut, Iwan memohon dukungan semua pemangku kepentingan sepak bola Indonesia, dari pengurus, pemain, ofisial, sampai suporter bersatu melawan Corona. "Kita ada dalam satu tim yang sama. Menyelesaikan kesulitan ini bersama-sama. Kita percaya, menyelesaikan masalah besar akan membentuk kita lebih kuat dan menjadi lebih tangguh dari semula," tambah mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Setelah situasi normal, beberapa agenda sudah menanti timnas dari berbagai kelompok umur. Ada Piala AFF 2020, Piala AFC U-23 2020, Piala AFF U-19 2020, Piala AFC U-19 2020, hingga Piala Dunia U-20 2021. Untuk kompetisi terakhir, Indonesia telah ditetapkan FIFA sebagai tuan rumah.
"Kita mendapat amanah menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021. Sebuah kesempatan sekaligus kehormatan, momen yang belum pernah terjadi, dan belum tentu terulang lagi. Indonesia akan menjadi penyelenggara ajang olahraga level dunia. Mari kita sukseskan Piala Dunia U-20 2021. Baik sukses secara penyelenggaraan maupun sukses prestasi timnas," pungkas Iwan. (*)